PERKEMBANGAN EMOSI, SOSIAL, DAN SPIRITUAL PESERTA DIDIK dan KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PAI ABAD 21




A. Pengertian Perkembangan Emosi, Sosial, dan Spiritual Peserta Didik

Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri individu. Emosi dapat berupa perasaan

senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Emosi juga didefinisikan sebagai

“berbagai perasaan yang kuat” (World Book 2015, 690). Perasaan benci, takut, marah,

cinta, senang, dan kesedihan. Macam-macam perasaan tersebut adalah gambaran dari

emosi. Goleman menyatakan bahwa “emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiranpikiran

khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serangkaian kecenderungan untuk

bertindak (Goleman 1995). Cermati link vidoe berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=wLdyorCULj0 

Pondasi perkembangan psikososial mencakup emosi dan pengalaman awal anak

bersama dengan orang tua. Anak memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang

lain. Kebutuhan sebagai makhluk sosial ini telah aktif dikembangkan anak sejak lahir

(Papalia and Feldman 2001). Pada usia 6 bulan, anak telah mampu mengenal ibu dan

anggota keluarga yang sering berinteraksi dengannya. Pada tahapan ini, anak mulai

membedakan sinyal- sinyal ekspresi sosial dari lingkungannya, seperti mengartikan

senyum, marah, teriakan, kasih sayang dan sebagainya. Sikap anak, utamanya dalam

kemampuan sosial dan emosi ini akan bersesuaian dengan pengalaman yang diperoleh

dari interaksi meraka dengan orang lain. Seiring dengan bertambahnya usia, anak

mengembangkan kebutuhan dan hubungan sosial yang semakin kompleks dengan

lingkungan (Sukatin 2020).

Fungsi emosi terhadap perkembangan anak antara lain (Darmiah 2020), pertama

merupakan bentuk komunikasi. Emosi sebagai bentuk komunikasi menjadikan anak dapat

menyatakan segala kebutuhan dan perasaannya terhadap orang lain. Kedua, emosi

berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak dengan lingkungan

sosialnya. Sebagai contoh tingkah laku emosi anak yang ditampilkan merupakan sumber

penilaian lingkungan terhadap dirinya, yakni seorang anak mengekpresikan

ketidaknyamanannya dengan menangis, lingkungan sosialnya akan menilai dia sebagai

anak yang cengeng.

Sedangkan perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku

yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock 2012). Menurut Allen dan Marotz

(Musyarofah 2017, 31) perkembangan sosial adalah area yang mencakup perasaan dan

mengacu pada perilaku dan respon individu terhadap hubungan mereka dengan individu

lain. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap

norma-norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan

saling berkomunikasi dan bekerja sama. Jadi pekembangan sosial ini fokus pada relasi

antara peserta didik dengan orang lain. cermati link video berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=8mFezbyEwzI

Islam menegaskan manusia diciptakan beragam agar saling kenal mengenal (QS.

al-Hujurat:13); manusia harus saling tolong menolong (Q.S. al-Maidah 2); sesama orangorang

yang beriman itu bersaudara (QS. Al-Hujurat: 10); dan kaum muslim itu adalah

umat yang satu (QS. Al-Anbiya: 92), kesemuanya berimplikasi pada guru harus

menanamkan rasa kebersamaan dan peserta didik dapat menyesuaikan diri baik sebagai

individu maupun dalam kehidupan sosialnya. Perkembangan sosial peserta didik adalah

tingkatan jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman

sebaya, hingga masyarakat secara luas. Sedangkan perkembangan emosional adalah

luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain.

Untuk lebih jelasnya modul bisa di donload di link di bawah ini


Bootstrap Example

No comments:

Post a Comment